Sebuah Emosi




kuakui aku dulu salah telah membuat sebuah kesalahn besr dan yang amat kau benci,
hingga sampai detik ini aku tak dapat memaafkan diriku sendiri,walau tlh beribu kata maaf ku
ucap
kesalahan itu selalu menyiksa bathin ku hingga akhirnya hingga detik ini aku tak bisa menebus rasa bersalahku padamu
andai saja kau tahu,
kala itu aku melakukannya krna terpaksa,aku tak ingin
namun mereka meminta,apa daya ku
tak ingin aku menyampaikan aib mereka hingga aku menahan ini sendiri


jika datang egois ku seperti malam ini aku ingin
ingin membalikan waktu seperti aku mengenalmu walau itu salah
aku ingin menghiburmu
tapi aku tak ingin kembali lagi mngulanginya

semua egois ku malam ini ku caba torehkan pada tulisan ini

malam ini aku ingin bercerita
ini malam minggu yang kesekian kalinya ku lewati tanpa tawa mu
aku hanya bisa terbaring tak berdaya mengingat semua kisah kita dulu
"kita" masihkan pantas aku memakai kata kita setelah pengakuan itu??
pengakuan yang menyayat-nyat hati ku dan hati mu
yang terpaksa ku katakan meski pahitnya hingga kini
pengakuan yang cepat atau lambat pasti kau kan tahu

tadi ketika aku datang
aku ingin melihatmu walau aku tahu semua yang ku lakukan adalah dosa
tapi aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja tiada niat yang lain
namun bagi ku untung tak dapat ku dapat aku tak mendapati dirimu
ku coba tuk ketempat kau membeli buku namun tak jua ku dapati,hingga
aku memustukan tuk membeli sebuha novel yang ku harap bisa melupakan hasrta tolol ku ini
sambil dalam perjalanan pulang aku slalu memohon padaNya agar bisa menghilangkanmu dari alma pikir dan hatiku
agar aku bisa tenang hidup tanpa bayang-bayangmu,hidup tanpa rasa bersalah yang menyiksa ku tiap malam
walau tahajud tlah ku tegakkan
namun malang bagiku,
novel yang ku beli mengingatkan ku padamu,tempat lahir dan besarmu
seketika itu juga aku tak tahu harus buat apa,ku banting benda itu dan kunyalakan komputerku sambil menulis
menulis kisahku dan emosi ku hari ini
krna ku tahu jika aku cerita kepada mereka aku yakin mereka akan menghina,mengolok-olok
 biar ini menjadi kisah ku
kisah ku dengan warna ungu. . . .

jika saja agama ku mengizinkan,aku ingin berkomunikasi  sekedar bertanya
apa kabarmu??bagaimana dirimu??sehatkah kau??
jujur jika agamu ku membolehkan aku ingin kembali bercanda seperti dulu walau hany dalam mimpi.

namun semua dilarang
rinduku
mimpiku
anganku

kini ketika semua itu datang dan terutama rasa bersalah itu menerpa izinka aku bertasbih untukmu mendoakanmu
memanjatkan ayat-ayatNya untukmu
untuk melepas semau itu
ku harap aku tahu dan mengrti akan ku
akan semuanya
serta membebaskan aku dari siksa yang mnggalayuti hatiku tiap saat

0 comments:

Post a Comment

Bloggerperempuan

Blogger Perempuan
 
Catatan Si Butet Blog Design by Ipietoon