Kenapa Aku Memilihmu?

Dear Sayang,


Masihkah kau ingat perbincangan kita kemarin malam, ku rasa itu pertama kalinya kita berbicara lama sekali. Sebuah perbincangan yang sudah lama tak kita lakukan. Lalu tiba-tiba saja kau bertanya.
Menurutmu aku seperti apa? 
Aku sempat bingung untuk menjawab hal satu ini, ku tatap wajah yang aku rindukan selama ini. Mungkin bukan pertanyaan itu yang seharusnya kau tanyakan. Malam itu aku tak langsung menjawab tanyamu, namun bila ada waktu aku harap kau membaca ini sebagai jawabanku. Lalu, bagaimana kalau pertanyaan itu aku ganti dengan "Mengapa Aku Memilihmu?"
  
Aku Jatuh Cinta pada Kepribadianmu
Kau selalu menjadi penenang saat aku gundah, walau aku jarang melakukannya

“Mengapa engkau mau menyayangiku diriku ini yang tak rupawan seperti yang lain?”
Cintaku padamu sudah terasa di hati. Serta aku tahu itu memang tak sekedar karena kerupawanan paras wajahmu.Perlu engkau tahu, aku bisa bertahan menyayangimu karena sifat-sifat kepribadian yang kau miliki itu. Begitu nyaman dan membuatku bahagia. Mungkin itulah yang membuat cinta ini bisa tumbuh dan bertahan.

Memang awalnya dari mata, namun perlu engkau tahu bahwa cinta itu tumbuh di hati. Bukan tumbuh di mata. Jika aku hanya merasa bahagia dengan kerupawanan dirimu, tentu itu hanya sekedar nafsu untuk menikmati keindahan. Karena tentu aku lebih bahagia dengan semua sifat baikmu. Cinta itu di hati, maka pelayanan untuk hatikulah yang membuatku tak bosan menyayangimu.

Sifat dan kepribadianmu yang baiklah, yang tentu paling bisa membuatku bahagia. Hatiku yang selalu mengharapkan kasih sayangmu, bukan mataku yang selalu berharap parasmu yang elok rupawan.
Kini aku telah memilihmu. Biarlah orang berkata apa tentang dirimu. Aku tak begitu pedulikan itu. Aku sudah terlanjur menyayangimu karena memang dirimulah pilihan hatiku. Seperti apapun dirimu, sejatinya engkaulah yang telah aku pilih

Kau kerap membuatku kagum, bahkan hingga sekarang.
 Kau kerap kali mengutarakan mimpi dan target dalam hidupmu, kau tahu semua tidak mudah butuh proses yang panjang untuk mewujudkannya dan aku selalu terpukau mendengar semua rencana masa depanmu. Acap kali kau membicarakan hal-hal yang tak pernah ku dengar dan pahami, bersama denganmu aku mulai belajar sesuatu dan kau ingin membuatku pintar dalam segala hal.

Kedewasaanmu membuatku kagum, bahkan hingga sekarang. Tak kukenal orang lain yang lebih tahan dari dirimu terhadap penolakan dan tantangan. Alih-alih mundur teratur, kau berani maju agar yang kau inginkan bisa terwujud benar.

Dengan latar belakang keluarga sederhana kau belajar pentingnya berusaha. 


Itu kenapa kupercaya: kau partner terbaik menjalin masa depan bersama. Kau — kau berbeda. Dibesarkan keluarga yang sederhana, kau tahu makna bekerja keras demi mendapatkan apa yang dicita-cita. Tak seperti anak-anak yang lain, dalam kamusmu tak ada frasa “tinggal minta”.
 Untuk ada di posisimu sekarang, ada waktu pribadi sampai weekend yang harus kau korbankan. Dan aku mencoba untuk mengalah dengan waktu dan membunuh rindu yang kadang tak tertahankan. Aku di sini hanya mampu mendo'akan dan menataskan diri agar kelak bisa menjadi pendamping yang pantas untukmu.  Engkau juga yang mengingatkanku untuk untuk selalu sukses dan bekerja keras dalam menggapain mimpi. Kau tidak bosan memberikan semangat (terima kasih atas hal ini Bang, aku menyukainya) dalam menyelesaikan studyku

Terima kasih untuk selalu berusaha tanpa banyak bicara. Terima kasih untuk selalu mengingatkanku pentingnya makna bekerja. Terima kasih untuk selalu menginspirasiku agar menjadi pribadi yang dewasa.


Dari seluruh pria lain, kau berbeda. Dan aku percaya, kau partner terbaik untuk menjalin masa depan bersama.


 



0 comments:

Post a Comment

Bloggerperempuan

Blogger Perempuan
 
Catatan Si Butet Blog Design by Ipietoon