Kapan Menyusul?



Hatiku gembira bukan kepalangan, mendapati 3 undangan pernikahan di hari yang sama. Ya, dua teman SD dan satu teman SMA ku akan melepas masa lajangnya. Bukan tak ingin menghadiri acara karal kalian, hanya saja hatiku belum mampu untuk menjawab pertanyaan yang akan menyusul oleh orang tua kalian teman-teman.
Dan surat ini aku tuliskan sebagai jawaban atas pertanyaan ibu bapakku, dan ibu bapak kalian.

Untuk kalian yang sering bertanya kapan menyusul...
Untuk kamu yang bertanya "mana pacarnya?" saat sedang ke acara nikahan...
Untuk beliau yang mencoba menjodohkan anaknya denganku....

Di usiaku sekarang, obrolan tentang pasangan hidup dan pernikahan bukan hal yang asing lagi. Sudang banyak juga teman-teman sekolah dan bermain yang menikah bahkan sudah memiliki lebih dari dua anak, hei mantan ku saja sudah memiliki 3 anak bahkan. Aku tak bermasalah dengan hal itu.

Namun ada hal wajib yang ditanyakan saat datang ke acara perikahan dan itu membuatku sedikit risih. Kapan menusul?

Pertanyaan klasik yang dulu sering aku anggap remeh. Sekali-dua kali aku bisa menjawab dengan guyunan, insyaallah tahun depan. Tapi setelah sering kali pertyaan itu mampir dan ditanyakan oleh orang yang sama, aku hanya mampu tersenyum dan menjawab, mohon doanya biar cepat menyusul. Bukan aku memilih-milih pasangan yang akan dinikahkan, orang tuaku saja sudah memberikan kandidatnya yang tak bisa dipandang sebelah mata. "Abang" saja pun sudah melebih ekspesktasiku. Tapi memang belum saatnya.

Aku baru 25 tahun, dua pulih lima tahun. Tidak terbanyang mereka yang lebih tua dariku dan masih sendiri. Mereka pasti sudah banyak makan asam gram pertanyaan kapan menyusul?

Aku menghargai pertanyaa itu sebagai bentuk perhatian dan doa kalian dan beliau-beliau yang aku tuakan. Semakin banyak yang bertanya, semakin banyak juga orang yang medoakan isn't is? Aku mencoba berpikirpositif saja.

Namun bagiku kini, pernikahan bukan hal yang utama meski usiaku sudah mempuni. Bukan karena aku belum yakin akan pilihanku. Tapi ada fokus lain yang lebih penting, seperti kuliah dan karir yang sedang ku tapaki sekarang. Lagian bukankah sebuah pernikahan dan hidup berumah tangga butuh biaya yang tidak sedikit. Membagi fokus untuk dua hal saja aku sudah kelimpungan, apalagi tiga hal bukan hal yang mudah untukku.
Jadi biarkan aku  fokus pada mimpiku dulu.

salam cinta, 
dari seseorang yang sering mendapat pertanyaan, kapan
menyusul.
 

0 comments:

Post a Comment

Bloggerperempuan

Blogger Perempuan
 
Catatan Si Butet Blog Design by Ipietoon